effek AADC

Tidak mau kalah dengan Rangga yang menemukan Cinta di Line, lewat fitur Line Alumni, saya iseng mencari seseorang. dan saya menemukannya, My First Crush. perlu kah saya sebut namanya?

saya mengenalnya saat kami masih TK. entah gimana juga waktu itu kami saling cinta monyet. cinta monyet yang untungnya berbalas. seingat saya, saat ada kegiatan ke luar sekolah (saya lupa untuk olah raga atau kegiatan lain) kami selalu berjalan berdua. waktu istirahat pun sering kami habiskan untuk main ayunan berdua. mungkin orang tua kami heran melihat tingkah kami berdua.

tapi memang begitu ya cinta monyet. setelah TK, ya sudah tidak ada lagi apa apa. meskipun di SD, beberapa kali kami bertemu secara tidak sengaja, karena SD kami letaknya tidak sebegitu jauh. bahkan kami sempat selama 3 tahun di SMA yang sama (karena itu saya bisa menemukannya di Line Alumni). tentu juga karena dia sudah punya pacar di SMA, dan saya sibuk… ah sudahlah.

pernah suatu saat kami ngobrol, dan kami sama-sama heran dengan kelakuan masa kecil masing masing. “Kok aku iso seneng kowe yo mbiyen ndo,” katanya sambil tertawa kecil. ini agak kurang asem sih, tapi saya ikut tertawa geli menimpalinya, “Hooh yo, dasar cah cilik.”

dan pagi tadi, berkat Line, saya memulai obrolan singkat dengan dia, yang memakai profile picture sedang menggendong anak.

saya: XXXX?

haha no no, tentu saja saya nggak se norak itu sok sokan jadi rangga.

saya: Xxxx, piye kabarmu? itu anakmu ya? waa selamat ya, telat banget iki.

(satu jam kemudian) 

dia: Alhamdulillah baik findo. Km apa kabar? hoohh, anakku kui.. piye sekarang tinggal dmn?

(satu jam kemudian, saya sengaja lama lamain bales biar nggak terkesan ngebet)

saya: Sehat alhamdulillah. aku di jakarta. km di jogja?

(satu setengah jam kemudian)

dia: Ooo kerja di mana ndo sekarang? iyaa, aku di jogja ngurus anak 😀

(dan obrolan basa basi berlanjut tanpa ada tujuan lain…)

 

Ya, sekarang dia sudah menggendong anak. dan ehm, saya masih aja sibuk menulis blog yang tidak terlalu penting ini, membuat majalah di salah satu kementerian (bersama teman teman lain tentunya), bingung memikirkan cara melanjutkan kuliah S1, tak hentinya meratapi rekening yang tidak ada cukupnya, serta masalah yang satu itu, ehm.

di akhir akhir obrolan, My First Crush tadi mengingatkan saya, “Disyukuri kabeh wae.” katanya.

 

sekses dan sehat selalu untuk My First Crush, Nisita Sekar, dan keluarganya tentu saja.

14 thoughts on “effek AADC

  1. lucuk bangettt :”)
    nah terus dari jaman SMA sampe sekarang masih sibuk sama ‘yang satu itu’? 😐

    btw, bilangin ke first crushmu itu.. profile picturenya jangan dimakan.

Leave a comment